Ribuan Mahasiswa Berpotensi Pindah Memilih

Ribuan Mahasiswa Berpotensi Pindah Memilih

Medan - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan terus melakukan sosialisasi tahapan pemilu ke masyarakat. Komisioner KPU Kota Medan, M Rinaldi Khair mengatakan, sosialisasi terus dilakukan lantaran Pemilu Serentak tanggal 17 April 2019 kurang dari 95 hari lagi.

Tidak ada waktu bagi KPU dan jajaran di bawahnya mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk berdiam diri. KPU Medan sudah menginstruksikan seluruh jajaran PPK dan PPS untuk lebih sering turun ke lapangan. Pastikan masyarakat mengetahui tahapan apa yang sedang berlangsung saat ini.

"Sosialisasi itu tidak berbatas ruang dan waktu. Penyelenggara pemilu harus bersama-sama turun langsung ke masyarakat, setiap hari," kata Rinaldi di sela-sela sosialisasi ke pemilih pemula dan pemilih berpotensi pindah memilih di sekitar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jalan Kapten Muchtar Basri, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (11/1/2019).

KPU Medan bersama PPK Medan Timur mendatangi satu persatu tempat berkumpul mahasiswa dan mahasiswi di sekitar UMSU. Bahkan, sekelompok mahasiswi yang sedang belajar menari sempat menghentikan sejenak latihannya hanya untuk mendengarkan sosialisasi tersebut.

Beberapa mahasiswi sempat diminta untuk menunjukkan KTP Elektronik untuk memastikan terdaftar atau tidak di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dengan menggunakan aplikasi KPU RI Pemilu 2019, sejumlah mahasiswi ternyata telah terdaftar dan umumnya adalah masuk kategori pemilih pemula.

"Mereka ini umumnya pemilih pemula dan sebagian lagi bisa jadi potensial pemilih pindahan. Karena banyak yang berdomisili dari luar Medan," ujar Komisioner KPU Medan, Zefrizal. 

Dia menambahkan, sekitar UMSU ada ribuan mahasiswa yang berpotensi pindah memilih. Karena itu, sangat penting untuk menginformasikan tata cara mengurus formulir A-5 pindah memilih.

Salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi UMSU, Dinda mengaku kaget tiba-tiba didatangi, disapa dan diberikan informasi terkait kepemiluan. 

Sebab, biasanya sosialisasi dilakukan dalam ruangan dan waktu yang terjadwal. "Sebagai pemilih pemula, saya berharap penyampaian sosialisasi kepemiluan dapat dilakukan lebih masif dan menyasar ke seluruh lapisan masyarakat," cetus wanita berparas cantik ini. (asw)