Supporter Timnas Sepakbola Korban Pengeroyokan di Malaysia Datangi Kemenpora
Darius Sinartyha dan Muhammad Habibi, S.H., M.H., Tim pengacara dari Law Firm Bahrain & Associates diterima oleh Sesmen Kemenpora Gatot S Dewa Broto

Supporter Timnas Sepakbola Korban Pengeroyokan di Malaysia Datangi Kemenpora

Litigasi - Yovan Love Indo Restu dan Fuad Naji merupakan dua orang supporter Timnas Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan di Malaysia menjelang pertandingan pra piala dunia 2022 pada tanggal 19 November 2019 di Malaysia. 

Keduanya mendatangi Kemenpora didampingi oleh tim pengacara dari Law Firm Bahrain & Associates yang dihadiri oleh Muhammad Habibi, S.H., M.H. dan Romi Koto serta Bambang Handoko, S.H. bersama presenter senior sepakbola Darius Sinartyha disambut oleh Sesmen Kemenpora Bapak Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Jakarta.

Awalnya kedatangan kedua supporter timnas ini akan disambut langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali namun dikarenakan beliau sedang ada keperluan, maka diwakili oleh Sesmen Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, ujar Gatot. 

Fuad dan Yovan yang jadi korban pengeroyokan  saat akan menyaksikan pertandingan timnas Indonesia kontra Malaysia memang gencar menyelesaikan kasus ini. Yovan yang merupakan putra asal Pariaman sengaja datang ke Malaysia memang untuk menonton pertandingan sepakbola pra piala dunia Timnas Indonesia melawan Malaysia, begitu juga dengan Fuad Naji putra asal jakarta yang hampir tidak pernah absen untuk menonton timnas Indonesia bertanding. 

Pertama, tujuan pertemuan hari ini sebenarnya diterima pak menteri, tapi sayang pak menteri ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan, kata Gatot usai gelar pertemuan. 

Kedua adalah bentuk koordinasi tanggung jawab negara. Sebelum mereka berdua datang, saya sudah kontak dengan pejabat di Kuala Lumpur Pak Agus Sumirat untuk memastikan nasib mereka berdua. Jangan sampai kemudian hari menjadi masalah; ujar Gatot. 

Salah satu korban, menyatakan kepada Sesmen, agar kasus ini dikawal sampai tuntas. Karena para supporter Indonesia masih terus memantau perkembangannya, apabila ini tidak dituntaskan ditakutkan jadi efek bola salju rivalitas Indonesia VS Malaysia. Ada kekhawatiran nanti kami tidak bisa lagi nonton timnas di Malaysia begitu juga sebaliknya dengan alasan keamanan. Andaikata kasus ini selesai, mungkin kemarahan para supporter Indonesia bisa mereda dan tak berlarut-larut; tambah Fuad.

Dari Kemenpora kita berharap jangan saling bergantian (kasus kekerasan). Ini secepatnya harus diselesaikan secara konstruktif tapi masalah hukum harus tetap jalan. Jangan sampai hubungan baik dua negara dan kesibukan kami dalam SEA Games penghambat, tapi kasus ini harus tetap jalan. Jadi itulah inti pertemuan siang ini.

Habibi selaku Pengacara Yovan menyampaikan dan meminta kepada Pihak Pemerintah agar lebih serius dan tegas dalam mendesak Pemerintah Malaysia untuk bertanggung jawab dan meminta maaf kepada Indonesia secara formal sesuai etika diplomatik kedua negara. Jangan sampai kasus ini dikecilkan menjadi urusan pribadi dan penganiayaan biasa, karena ini menyangkut Hak Asasi Manusia, Para Supporter juga memiliki hak asasi yang harus dilindungi dan ini menjadi tanggung jawab negara untuk memberikan perlindungan bagi warganegaranya. (irv)