OTT Ketua Umum Parpol Jelas Ini Bukan Jebakan
Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) , Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, Penasehat Hukum SMSI Sumut.

OTT Ketua Umum Parpol Jelas Ini Bukan Jebakan

OTT Ketua Umum PPP jumat lalu sangat memperihatinkan, pukulan telak, OTT ketua umum parpol lagi-lagi menunjukkan politisi semakin sakit, setingkat ketua umum masih ajak ikut ngatur pengisian jabatan dan kandas dalam putaran uang.

Ketua Partai  setingkat pengurus Nasional masih bermain, terkena OTT ratusan juta, artinya uang nilai jumlah demikian saja diambil apalagi jika nilainya makin besar, pasti nampak sifat aslinya, rakus.

Kalau ada nilai uang yang lebih besar pasti akan lebih mau ikut serta dalam bagian kerjaan walaupun dengan cara curang.

Ini memalukan, salah satu ketua umum parpol besar, warna dan konsepnya jelas berbasis agama, seharusnya jadi panutan kok malah jadi tontonan kurang baik.

Dalam hukum pidana ini disebut dengan dolus (kesengajaan) bahwa perbuatan ini dilakukan oleh yang bersangkutan selaku ketua umum partai dan pihak-pihak yang ikut terlibat dimana mereka sangat tahu apa yang dikerjakan, termasuk resikonya dan mereka berkehendak, jadi antara yang memilih fungsi jadi makelar, pembeli dan penjual jabatan ini ada keinginan yang sama, tujuan yang sama, ini tidak bisa main sendiri, sehingga disepakati nilai besaran nominal tersebut, untuk mengisi jabatan di level kementerian Agama dan kapan diadakan serah terima uang tersebut, ini sadar banget jadi sangat sengaja apalagi pakai termin serah terima uangnya.

Tentunya mereka yang terlibat dalam modus ini, punya keinginan yang sama sehingga KPK dalam penyidikan segera dapat mempetakan siapa yangg berperan maksimal dan dominan dalam jual beli jabatan ini.

Hukum itu mengenal asas accesoriumnon ducit, sed sequitur, suum principale (pelaku pembantu tidaklah memimpin, melainkan mengikuti pelaku utamanya) akan segera diketahui siapa pelaku utamanya dalam OTT ini.

Diketahui di level Kementerian Agama saja melazimkan hal curang begini apalagi dipelopori langsung oleh ketua umum partai yang basisnya atas nama agama, miris mau marah campur sedih, habislah anak-anak muda potensial penerus bangsa gara-gara perilaku korupsi, ini pasti ada yang salah harus segera berbenah.

Seharusnya ketua parpol itu memberikan contoh perilaku dan membawa praktik demokrasi yang tumbuh, berkembang, mewarnai dan selamat bagi Indonesia (cinta bangsa) bukan dengan cara melampiaskan diri sampai di OTT dan bekerja curang dengan cara yang tidak lazim serta tidak patut sampai melanggar perintah undang undang. (Red)