Mantan Bupati Tobasa Dilaporkan Ke Polres Tobasa Dalam Kasus Penganiayaan
Korban penganiayaan masih dirawat di rumah sakit

Mantan Bupati Tobasa Dilaporkan Ke Polres Tobasa Dalam Kasus Penganiayaan

Medan - Mantan Bupati Tobasa, St Kasmin Simanjuntak (68), warga Desa Ombur Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa dilaporkan ke Polres Tobasa dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap anak pengusaha UD. Masnur, Ferry Winner Nadeak (31), warga Desa Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Tobasa. 

Akibat penganiayaan itu, korban (Ferry Winner Nadeak, red) terpaksa dilarikan ke RS Katolik Parsoburan hingga akhirnya dirujuk dan mendapat perawatan intensif di RS St Elisabet Medan karena gendang telinga kirinya pecah dan uluhatinya sakit setelah dipukuli terlapor.

"Menurut dokter yang menangani saya di RS St Elisabet, marga Hasibuan, gendang telinga saya sebelah kiri pecah akibat benturan benda keras, sehingga saya harus diopname. Efek dari kerusakan gendang telinga itu, kepala saya sering pening dan terkadang penglihatan berkunang-kunang/gelap. Telinga saya ditinju dengan jarinya mengenakan cincin batu besar," sebut Ferry Winner Nadeak kepada wartawan di ruang perawatan RS St Elisabet Medan, Rabu (13/3) siang.

Menurut korban, penganiayaan keji itu terjadi pada Rabu (6/3) sekira pukul 20.00 WIB. Ketika itu, korban sedang membeli jagung hasil pertanian milik boru Siagian di Simpang Sei Randos Desa Napitupulu Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa. 

Ketika sedang memuat jagung itu ke mobil pick up yang diparkir di pinggir jalan persis di depan rumah br Siagian yang baru dua bulan menjanda karena suaminya meninggal, tiba-tiba mobil Kasmin Simanjuntak melintas, namun terhalang.

Karena itu, korban memajukan mobilnya untuk mencari tempat parkir supaya kendaraan lain bisa melintas.

Namun, setelah menggeser dan turun dari mobilnya, korban kemudian didatangi Kasmin Simanjuntak. Pelaku langsung menyikut uluhati korban menggunakan tangan kanannya. Kasmin berusaha memukul wajah korban, namun langsung ditangkap korban sembari minta maaf. Tetapi, secara tiba-tiba, tangan kiri Kasmin memukul telinga kiri korban.

"Setelah saya meminggirkan mobil, saya mendatangi Kasmin dengan menegur sapa karena dia tulang saya. Apalagi mantan bupati, saya yang waktu itu ikut memenangkan dia saat mencalonkan diri jadi bupati. Demikian juga saya ikut memenangkan anaknya, Boby Simanjuntak menjadi anggota DPRD Tobasa. Jadi, saya tidak berprasangka kalau Kasmin yang selama ini dikatakan orang galak dan garang, sampai hati memukul saya," kesal Ferry Winner Nadeak. 

Tetapi, sambung korban, Kasmin tidak perduli. Bahkan, dengan lantang dia mengatakan tidak ada marga Nadeak di sini dan langsung menyikut uluhati korban.

"Saya bilang, kenapa begitu tulang, saya Ferry Nadeak dari Parsoburan, masa tulang tidak kenal sama saya. Apa salahku tulang," kata korban memelas dengan bahasa batak.

Namun, Kasmin tidak perduli, dan malah semakin brutal. "Tidak ada Nadeak-Nadeak di sini, kumatikan kau di sini," kata korban mengulangi ucapan Kasmin.

Sejurus kemudian, sambung anak keempat dari lima bersaudara itu, beberapa pria yang diduga bodyguard Kasmin Simanjuntak turun dari mobilnya, dengan bahasa batak mengatakan, "Sapala naung sempat dipukul bos, tapamate ma. (Karena sudah sempat dipukul bos, kita matikan saja)," kata korban menirukan ancaman para pria itu. 

Melihat sejumlah pria yang sudah mendekati korban, lanjut korban lagi, beberapa warga yang sedang duduk-duduk di dekat lokasi kejadian langsung menarik dan mengamankan Ferry Winner Nadeak agar tidak dikeroyok para pria tersebut.

Setelah itu, Kasmin Simanjuntak masih sempat mengancam, "Jangan macam-macam, rumah ini pun nanti bisa ku bakar sambil menunjuk rumah boru Siagian, pemilik jagung yang dibeli korban. Akibat ancaman itu, boru Siagian itu ikut ketakutan," sebutnya.

Kasus itu dilaporkan korban pada Kamis (7/3)  ke Polres Tobasa dengan bukti Nomor : LP/47/III/2019/SU/TBS, Kamis 7 Maret 2019 diterima Kanit SPKT B Bripka Maulana Imran sekaligus membuat visum ke RS Porsea.

Sementara, mantan Bupati Tobasa St Kasmin Simanjuntak dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (13/3) sekira pukul 14.00 WIB membantah telah menganiaya Ferry Winner Nadeak. 

"Saya tidak pernah memukul dia (Ferry). Saya lapor balik, itu fitnah besar," katanya, disusul balasan SMS wartawan dengan bantahan yang sama. (zul)