Alpha: Kenapa Harus Ada Dua Presiden, Bahaya Bagi Keutuhan Bangsa?
Dr. Azmy Syahputra SH., MH.

Alpha: Kenapa Harus Ada Dua Presiden, Bahaya Bagi Keutuhan Bangsa?

Perdebatan Hasil quick count yang memenangkan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin atas pasangan Prabowo - Sandiaga Uno. Sementara Pihak Prabowo mengklaim berdasarkan real count internal bahwa pihaknya pula yang unggul.

"Fenomena tersebut berpotensi munculnya dualisme kepemimpinan atau dua Presiden di Indonesia," ujar Azmi Syahputra, Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia(Alpha) dan alumni Fakultas Hukum UMSU Medan di Jakarta, Sabtu (21/4/2019).

Hal ini, kata Azmi, apabila tidak disikapi dengan bijak maka dapat menggangu keutuhan negara kesatuan Indonesia.

"Terutama pada masing-masing pihak termasuk warga masyarakat seharusnya mampu  lebih arif dan wajib menghormati proses hasil rekapitulasi pemilu KPU jadi bukan klaim melalui pidato saling menang atau saling dikirimi karangan bunga maupun menerima ucapan selamat, termasuk perang di medsos" katanya.

Azmi mengatakan tidak boleh mementingkan kemenangan sepihak harus tunggu penetapan lembaga yang sah yang diatur dalam konstitusi yaitu KPU , tanggal 22 Mei 2019 yang akan datang sesuai jadwal.

"Jadi menang secara terhormat ini tanda warga negara bermartabat, siapapun harus tunduk pada konstitusi.

Menurut dia, bila ada warga yang mau ucapkan selamat atau pihak paslon peserta pemilu mau klaim sebagai pemenang tahan dulu.

Azmi menyayangkan jika ada yang  tetap melakukan dan memaksa ini nyata  tidak patuh pada UUD 1945, bukannya sudah berjanji setia pada UUD 1945, dan  jika terus ini dilakukan secara sistematis dan dibiarkan, ini mengarah ke delik pidana karena sudah berpotensi  mengacaukan, resahnya masyarakat,  membahayakan keutuhan negara dan keamanan nasional.

"Bagaimana mungkin ada fenomena aneh seperti saat ini  seolah di Indonesia  ada 2 Presiden karena masing masing pihak klaim sebagai pemenang," tukas Azmi menambahkan.

Ia berharap masing masing pihak harus bisa berdamai dengan perasaan, tunjukkan mental satria dan negarawan  serta demi kepentingan nasional, dengan cara lebih mampu  bersabar dan menunggu pengumuman dan penetapan resmi dari KPU .

Sebaiknya menurut dia, sembari menunggu pengumuman dan penetapannya silakan team hukum untuk menyisir dan mengumpulkan alat bukti bila mana diketahui ada di tempat tertentu terjadi pelanggaran dan kecurangan ini momen yang tepat untuk lebih teliti, sambil harus tetap mengawasi perjalanan penghitungan suara agar benar benar terwujud pemilu yang semakin berkualitas.